Politik
adalah semua lembaga-lembaga negara yang terdapat di dalam konstitusi negara ( termasuk
fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusan-keputusan kebijaksanaan
diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik
antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya
cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Indonesia adalah negara kesatuan
berbentuk republik, dengan memakai system demokrasi, di mana kedaulatan berada
di tangan rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Indonesia menganut sistem
pemerintahan presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan. Sistem politik Indonesia diartikan sebagai
kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang
berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.
Tapi seperti yang kita ketahui saat ini
kondisi politik di Indoneia sangatlah memprihatinkan, politik hanya
dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, untuk mecapai tujuan politiknya
sendiri. Jauh dari kata yang katanya politik adalah sebagai alat pemersatu,
sebagai alat komunikasi ke pemerintahan, sebagai peredah konflik dan lainnya.
Politik justru sebagai sumber masalah bagi negara kita, bukan aturan, system
dan ketentuan politik yang salah, tapi orang-orang didalamnya yang tidak
berjalan sesuai aturan. Maksudnya kebanyakan politikus hanya mementingkan
kepentingan politiknya sendiri bersifat munafik, penuh kebohongan, dan rakus.
Sebagian besar orang beranggapan politik sangat menakutkan, tapi semenakutkan apapun
itu kita sebagai warga negara juga harus paham tentang apa yang sedang
dijalankan negara. Agar kita tidak mudah dibohongi oleh pemerintahan yang
kinerja kerjanya menunjukkan kemenurunanya.Rasa Nasionalisme bangsa dan juga masyarakat
sekarang ini semakin berkurang, negara lain sudah mulai mengembangkan
teknologi, kita masih saja perang saudara yang mayoritas menindas miyoritas,
yang kuat menindas yang lemah,yang kekuasaan tinggi menindas rakyat jelata.
Apakah ini yang namanya Nasionalisme? Jaman Penjajahan, Rakyat Indonesia
bersatu antar suku, bahasa, agama, ras untuk mengusir penjajah, tapi sekarang
penjajah itu adalah kita sendiri.Peran penting sejarah dalam memahami sistem
politik sangat berkaitan dengan faktor lingkungan. Perubahan lingkungan sebagai
batas ruang lingkup sistem politik merupakan hasil bentukan budaya yang
terdapat di dalam maupun di luar sistem.
Budaya sendiri merupakan peristiwa sejarah yang
menggambarkan pola perilaku, cita rasa, yang dirasakan, ditanamkan, diwariskan,
dari generasi satu ke generasi lainnya. Dengan demikian sangatlah naif apabila
kita menganalisa sistem politik sekarang tanpa paham akar sejarahnya. Karena
yang akan kita dapatkan hanyalah analisa sempit yang tidak dapat memberikan
sumbangsih bagi kepentingan perbaikan sistem politik di masa depan. Apabila
sistem berfungsi seperti tahapan yang digambarkan, kita akan mendapatkan
“sistem politik stabil.” Sedangkan apabila sistem tidak berjalan sesuai tahapan,
maka kita akan mendapatkan “sistem politik disfungsional. Seharusnya
pemerintah harus membuat peraturan dan persyaratan yang lebih sulit bagi para
kelompok yang ingin membuat partai politik dan para partai politik yang ingin
ikut serta dalam pemilu sehingga nantinya biaya yang dikeluarkan dalam pemilu
semakin sedikit dan rakyat Indonesia tidak susah dan bingung lagi memilih dalam
pemilu, bila perlu kita contoh negara-negara maju. Misal, Amerika Serikat
dengan hanya 2 partai politik negaranya masih tetap menjadi negara maju. Tetapi
yang terakhir saya dengar peserta pemilu tahun 2014 yang baru ditetapkan oleh
KPU sebanyak 12 partai politik, semoga jumlah tersebut tidak bertambah dan
setiap periodenya terus berkurang. Rakyat pun harus lebih aktif dalam melakukan
pengawasan terhadap para politisi. Dan berharap para elite politik bisa menampilkan wajah politik
Indonesia yang bermartabat, bekebudayaan dan memiliki kesantunan.