Senin, 02 November 2015

PUISI POLITIK

GUGURNYA DAUN MUDA
Masih seperti kemarin
Kami hanya sebuah daun kering
Terlepas dari pohon kehendak musim
Melayang menuju kejatuhan

Kami lenguh menangisi lirih
Kami terhempas batu cadas pongah
permukaan bumi
Kami hanya daun kering
Tak mampu mensyawarahkan nasib

Kami hanya menerima takdir
Dimaknakan tumbal pergantian musim
Tumpah ruah kolom-kolom statistik
Sekadar dicatat sebagai himpunan

Siapa layak dapat raskin berbau apek
Bantuan uang tunai serupa opium
Pelayanan kesehatan gratis penuh kepalsuan
Berdesak pengap angkutan umum

Kami masih tetap daun kering
Sekedar lembar ringkih daun kering
Bila dipahamkan sampah, kami musti siap
Lahir batin dibakar musnahkan panas api satpol pp
Kami kini disangatkan nasib terkapar
Sungkur di hamparan tanah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar